7 Tips Mudah Mencampur Gaya Furnitur

7 Tips Mudah Mencampur Gaya Furnitur

Mari kita mulai dengan fakta: sangat sedikit penggemar desain yang mendekorasi dengan set furnitur akhir-akhir ini. Dan meskipun mudah jatuh ke dalam perangkap mengikuti tren tertentu—baik itu abad pertengahan, Skandinavia , atau tradisional—ruang yang paling berpengaruh adalah ruang yang dengan mudah menggabungkan elemen dari berbagai periode, gaya, dan tempat. Lagi pula, Anda hanya dapat membeli begitu banyak barang abad pertengahan sebelum rumah Anda mulai terlihat seperti replika set Mad Men —meskipun jika itu tampilan yang Anda inginkan, lanjutkan.

Memadukan periode dan gaya yang berbeda bisa terasa berlebihan jika Anda belum pernah melakukannya sebelumnya. Ketika kita mulai mendekorasi rumah kita, toko kotak besar mungkin menjadi langkah pertama untuk membantu kita melengkapi kamar dengan hal-hal penting: sofa berkualitas , tempat tidur kokoh, dan meja makan yang luas. Tapi, setelah ini selesai, peluang terbuka untuk menambahkan potongan furnitur yang lebih kecil, barang antik , benda, dan soft furnishing untuk melengkapi tampilan.

Siap menjelajahi toko barang antik lokal Anda untuk mencari barang antik yang sempurna untuk ditambahkan ke rumah modern Anda? Dibawah ada beberapa tip dekorasi dari situs http://69.16.224.147/ yang sangat mudah untuk membantu Anda mulai memadukan gaya furnitur.

Berikut 7 Tips Mudah Mencampur Gaya Furnitur:

Batasi Palet Warna Anda

1. Batasi Palet Warna Anda

Cara termudah untuk memastikan bahwa ruangan Anda akan terlihat koheren, meskipun memiliki berbagai gaya, adalah dengan membatasi palet warna. Di dapur Kota New York ini, paletnya benar-benar hitam dan putih dengan semburat hijau, yang menyatukan arsitektur hiasan dan lampu gantung dengan lemari dapur modern dan tangga kontemporer.

2. Tambahkan Seni Kontemporer

Jika Anda hanya mencoba memadukan gaya furnitur, salah satu cara termudah untuk memulai adalah dengan menambahkan seni kontemporer di ruangan klasik—seperti di batu cokelat Brooklyn karya Jessica Helgerson ini— atau sebaliknya.

3. Perhatikan Skala

Salah satu pelajaran paling berharga dalam desain interior adalah belajar bermain dengan skala benda. Apa artinya ini, tepatnya? Skala mengacu pada proporsi dan ukuran komparatif objek dalam suatu ruang.

Ambil ruangan ini oleh Charlie Ferrer , misalnya. Benda mungil, seperti meja kopi dan sofa, cenderung terlihat bagus di samping benda yang lebih berat dan lebih berat, seperti meja samping alas bundar dan sofa beludru berpohon. Ini semua tentang mencapai keseimbangan.

4. Gunakan Kekuatan Pengulangan

Pengulangan menghasilkan keajaiban dalam desain. Bahkan jika ruangan Anda memadukan gaya yang berbeda, itu akan terlihat lebih halus jika pola atau item serupa diulang.

Misalnya, di ruang makan karya Amber Interiors , liontin laut di atas meja mengarahkan pandangan ke sepanjang meja dengan cara yang sama seperti kursi Mies van der Rohe menciptakan kontinuitas. Seni neon juga diulang di sepanjang rak buku, dan kaki di bangku kontemporer juga membuat pengulangan.

5. Pilih Potongan Inspirasi

Itu selalu membantu untuk memulai ruangan dengan satu objek fokus dan membangun dari sana. Ambil ruangan ini oleh Studio DB , misalnya. Lekukan meja kopi diulang di kursi melengkung, bola lampu gantung bulat, bahkan dalam pola sisik ikan di karpet. Meskipun masing-masing item ini berasal dari periode waktu yang berbeda, mereka bekerja sama dengan indah.

6. Pilih Tema Unik

Cara lain untuk memadupadankan gaya furnitur dengan mudah adalah dengan membayangkan sebuah tema. Misalnya, jika Anda ingin membuat perpustakaan profesor yang dramatis untuk ruangan dengan dinding berpanel kayu, Anda dapat mulai mengumpulkan benda-benda yang sesuai dengan tema: kursi bersayap hijau, lampu lantai tiga lengan, keranjang kuningan yang dipalu, dan meja sekretaris. Memiliki titik referensi visual membantu menjaga keseluruhan tema Anda tetap pada jalurnya.

7. Seimbangkan Bahan Berbeda

Dengan cara yang sama Anda harus memperhatikan skala, Anda juga harus melihat untuk menyeimbangkan bahan yang berbeda di dalam ruangan agar tidak berakhir dengan ruangan yang penuh dengan nada kayu cokelat. Misalnya, padukan permukaan batu yang halus seperti batu marmer dan travertine dengan bahan yang lebih kasar seperti rotan atau rotan.